Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa istri Abu Lahab menaburkan duri di jalan yang biasa dilewati Nabi SAW sehingga turunlah ayat, “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa-lah dia.” Sampai kepada firman-Nya, “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia.”
Ibnu Katsir mengatakan dalam tafsirnya bahwa kisah Abu Lahab dan istrinya menjadi pengajaran dan i’tibar bagi manusia yang berusaha menghalangi dan menantang apa yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi-Nya. Mereka menjadi lupa diri karena merasa sanggup, karena kekayaan yang ada.
Membentuk generasi Rabbani yang Berakhlak Mulia, Cerdas, Terampil, Mandiri, dan Qur’ani.